Cinta Indonesia

Search Article :

Loading

25 Feb 2010

Arema Indonesia


Arema Indonesia (dulu: Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema Indonesia adalah tim sekota dari Persema Malang. Sejak berganti pemilik dari PT Bentoel Investama, Tbk ke konsorsium di tahun 2009. secara resmi Arema Malang, berganti nama menjadi Arema Indonesia.
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania'.
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya tPersema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.

PRESTASI

Gelar


Penghargaan

  • 2006 Tabloid Bola Best Team Award
  • 2007 Tabloid Bola Best Team Award

Baca selanjutnya >>

Persema Malang


Persatuan Sepakbola Indonesia Malang atau biasa disingkat Persema adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur. Tim milik Pemerintah Kota Malang ini merupakan eks Perserikatan yang pada musim kompetisi 2009/10 akan berlaga di Superliga Indonesia, setelah memastikan menjadi runner up divisi utama musim 2008/09.
Meski berdiri sejak 1953, sepak terjang tim mantan Perserikatan yang satu ini justru kalah pamor dari tim satu kotanya Arema Malang. Penyebabnya, karena prestasi yang ditorehkan tidak sementereng saudara mudanya tersebut. Satu lagi, sumber pendanaan masih tetap mengandalkan dana APBD Kota Malang.
Sejak tampil di pentas Liga Indonesia pada musim kompetisi 1994/95, prestasi terbaik tim berjuluk "Laskar Ken Arok" hanya menempati peringkat ke-4 di grup D pada musim kompetisi 1998/99. Selebihnya, Persema selalu berada di papan tengah dan bahkan tak jarang berada di papan bawah.
Tim ini pernah terlempar ke divisi satu pada musim kompetisi 2003. Dua musim berada di kompetisi level kedua, Persema kembali promosi ke divisi utama setelah masuk enam besar divisi satu. Tapi, mereka gagal meraih tiket ke Superliga di musim ini karena hanya menempati peringkat ke-13 wilayah Timur.
Di pentas divisi utama musim ini, prestasi Persema terbilang lumayan. Dari 18 laga yang telah mereka mainkan, tim ini sukses membukukan 13 kali kemenangan dengan menorehkan 40 poin dan berada di peringkat kedua klasemen sementara wilayah II.
Sayangnya, langkah mereka di ajang Copa Indonesia tidak semulus yang diharapkan. Pasalnya, di babak 16 besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari kasta berbeda, Persema sudah harus berhadapan dengan salah satu raksasa sepakbola nasional Persipura Jayapura.
Bisa ditebak, Persema gagal melaju ke babak berikut dan harus mengubur impiannya untuk terus mengukir prestasi di turnamen bergengsi ini. Dari dua kali pertemuan dengan Persipura, Persema selalu gagal menundukkan juara Superliga edisi perdana tersebut dan kalah agregat 5-1.

Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-12 divisi utama wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
1997/98: Peringkat ke-5 divisi utama wilayah Timur (Liga dihentikan)
1998/99: Peringkat ke-4 divisi utama grup D
1999/00: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2002: Peringkat ke-10 divisi utama wilayah Timur (degradasi ke divisi I)
2003: Peringkat ke-3 divisi I grup B
2004: Peringkat ke-6 divisi I (promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2006: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2007: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Barat
2008/09: Runner-up divisi utama (promosi ke Superliga)

Baca selanjutnya >>

PSM Makasar


Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Kisah terbentuknya PSM Makassar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.
Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.
Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusha (pekerja paksa). Sebagiannya lagi dikirim ke Burma (kini Myanmar). MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.
Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar (PSM).
Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.
PSM pertama kali menjadi juara perserikatan tahun 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan pada partai final yang digelar di Medan. Sejak itu PSM yang dijuluki menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia. PSM menjelma menjadi tim elite. Total lima kali gelar juara perserikatan diraih tim yang lebih sering disebut sebagai Juku Eja atau Ikan Merah, julukan yang diberikan berdasar pada warna kostum yang mereka kenakan. PSM meraih juara perserikatan pada tahun 1959, 1965, 1966, dan 1992.
Ketika tim-tim perserikatan digabung dengan tim-tim galatama menjadi Liga Indonesia sejak tahun 1994, PSM selalu masuk jajaran papan atas hingga sekarang. Setiap musim, PSM selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia. Meski demikian, baru sekali klub ini menjadi juara yakni pada Liga Indonesia tahun 2000, dan selebihnya empat kali menjadi tim peringkat dua pada Liga Indonesia 1995/1996, 2001, 2003, dan 2004.
Salah satu yang menjadi ciri PSM hingga selalu menjadi tim papan atas adalah permainan keras dan cepat yang diperagakan pemainnya, dan dipadu dengan teknik tinggi. Tak hanya itu, pemain PSM juga terkenal tangguh dan tidak cengeng dalam kondisi lapangan apa pun. PSM juga didukung oleh regenerasi yang kontinyu dan melahirkan pemain-pemain andalan di tim nasional. Tak hanya itu, kiprah para pemain di lapangan juga didukung oleh deretan pengusaha asal Sulawesi Selatan yang bergantian mengurusi manajemen PSM.
PSM Makassar yang juga dijuluki Ayam Jantan Dari Timur memiliki sekitar 24 kelompok suporter, di antaranya adalah The Macz Man, Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pannampu, Kalumpang, dan Cumi-cumi, Red Gank (Pattene).

PRESTASI:
Perserikatan
- 1957 : Juara
- 1959 : Juara
- 1961 : Runner-up
- 1964 : Runner-up
- 1965 : Juara
- 1966 : Juara
- 1994 : Runner-up

Liga Indonesia
- 1994/1995 : Posisi ke-10, Wilayah Timur
- 1995/1996 : Runner-up
- 1996/1997 : Semifinalis
- 1997/1998 : dihentikan
- 1998/1999 : 8 Besar
- 1999/2000 : Juara
- 2001 : Runner-up
- 2002 : Semifinalis
- 2003 : Runner-up
- 2004 : Runner-up
- 2005 : Posisi ke-2 Wilayah Timur, Finalis 8 Besar
- 2006 : Posisi ke-4 Wilayah Timur, Finalis 8 Besar
- 2008 : Posisi ke-5 Wilayah Timur

Liga Champions Asia
- 2001 : Perempat final (masih bernama Piala Champions Asia)
- 2004 : Babak pertama
- 2005 : Babak pertama
Baca selanjutnya >>

24 Feb 2010

Bontang Fc


Apa yang ada dibenak masyarakat di luar wilayah Kota Bontang bila mendengar nama Pupuk Kaltim ? Kebanyakan mereka akan berkomentar tentang sepakbolanya. Mereka tak salah. Memang Pupuk Kaltim di luar industri Pupuk dikenal sebagai salah satu peserta Liga Indonesia, PS Bontang PKT. Bahkan pernah beberapa kali klub yang dijuluki Laskar Khatulistiwa menjadi finalis Ligina dan bertanding di Senayan, Jakarta. Bagaimanapun juga kehadirannya tak dapat dilepaskan dengan persepakbolaan Indonesia, khusunya Kalimantan Timur. Dan kerapkali menjadi kebanggaan warga Bontang karena merupakan satu-satunya team sepakbola yang mewakili Pulau Kalimantan yang lolos ke Senayan.
Apa yang telah terjadi di PS Bontang PKT saat ini memang tidak beda jauh dengan maksud sewaktu pendirian PS Pupuk Kaltim (PS PKT). Manager pertama PS PKT, dr. M Djaelani mengatakan, sekitar tahun 1985, Kotan Pasaman-Dirut Pupuk Kaltim waktu itu menginstruksikan agar klub yang resmi berdiri 18 Juni 1988 tersebut didaftarkan ke Galatama. Tak hanya itu, Djaelani juga “diultimatum” syaratnya harus bisa bertanding di Bontang. Tujuannya jelas, diantaranya adalah Bontang akan menjadi Kotif, kalau Pupuk Kaltim tidak mendorong siapa lagi. Disamping itu untuk memajukan olahraga daerah, untuk promosi perusahaan dan juga sebagai hiburan masyarakat Bontang.
Harso Djawoto Rudiman, karyawan Pupuk Kaltim angkatan paling awal (1978) mengatakan, sejak semula keberadaan sepakbola di Pupuk Kaltim telah menjadi bagian dari interaksi yang tak terpisahkan antara karyawan dengan masyarakat sekitarnya, khususnya dengan warga Guntung dan Lhoktuan. “Pembentukan team ini dimulai dari desa terdekat yaitu Guntung. Namanya PS Guntung,” Kata Djawoto yang menjadi pelatih pertama.
“Tanggal 18 Agustus 1988, PS PKT terdaftar di Galatama. Pada periode 1988-1989, ranking 9 Kompetisi Galatama,” ujar Djaelani. Untuk mengembangkan pemain daerah maka Diklat Sepakbola Mandau-pun didirikan. Sumardi, kiper berambut gondrong, prestasinya pernah melesat di ajang bola nasional. Demikian juga Bima Sakti yang asal Balikpapan, ia juga alumni Diklat Mandau, Bontang. Masih ada nama-nama lain yang muncul dari wilayah Kaltim, antara lain Johny Rinning, Ilham Hasan, Punaryo Astaman, dll.
Sebagai bagian dari milik Kota Bontang, PS Pupuk Kaltim Galatama, sejak Ligina VIII (2001-2002) telah pula diubah menjadi PS Bontang PKT. Kiprahnya pernah mewarnai kompetisi sepakbola nasional. ”Prestasi yang pernah diraih diantaranya Ranking 3 Kompetisi Galatama Bentoel (1989-1990), Ranking 2 Kompetisi Galatama (1990-1991), Semi finalis Asian Cup Winners Cup (1991), Ranking 2 Kompetisi Galatama (1991-1992), Semifinalis Liga Indonesia I Dunhill (1994-1995), Runner Up Ligina VI Bank Mandiri,” kata Lastyo Winarso yang bersama Priyatna Natawiria dan Zani Nasution mengurusi PS Bontang PKT sekarang.
Stadion Mulawarman adalah merupakan stadion dengan kualitas lapangan terbaik kedua di Indonesia, setelah Senayan. Dengan rumput yang selalu terawat rapi dan saluran air yang tertata dengan baik, rumput stadion Mulawarman selalu dapat digunakan dalam kondisi apapun, termasuk bila kondisi hujan deras sekalipun.
Dilengkapi dengan seluruh fasilitas yang memenuhi standar FIFA, stadion Mulawarman selalu tidak pernah menghadapi kendala saat dipergunakan untuk event internasional, semisal pertandingan tingkat Asia (Winners Cup). Stadion yang diresmikan oleh Menpora pada tanggal 18 Juli 1992 ini mempunyai kapasitas penonton 15.000 orang dengan luas area 45.000 m2.
Perpaduan antara lokasi Bontang yang tenang dan kondisi stadion yang memenuhi syarat ini sebenarnya merupakan suatu kondisi yang baik sekali bagi sebuah program pembinaan prestasi. Maka sebenarnya sangat masuk akal bila tim nasional Indonesia (PSSI) mencoba melakukan pemusatan latihan di Bontang.

PRESTASI
1 1988 – 1989 Rangking 9 Kompetisi Galatama (Bentoel)
2 1989 – 1990 Rangking 3 Kompetisi Galatama (Bentoel)
3 1989 Juara Petro Cup di Petrokimia Gresik
4 1990 Juara Piala Gubernur Jateng di Semarang
5 1990 – 1991 Rangking 2 Kompetisi Galatama
6 1991 Juara Piala Gubernur Kaltim di Balikpapan
7 1991 Semi Final Asian Winners Cup (dikalahkan oleh Nissan – Jepang)
8 1991 – 1992 Rangking 2 Kompetisi Galatama
9 1992 Seperdelapan Final Asian Winners Cup (dikalahkan oleh Nissan – Jepang yang tahun berikutnya berganti nama menjadi Yokohama Marinos)
10 1992 – 1993 Papan tengah Kompetisi Galatama
11 1993 – 1994 Papan Tengah Kompetisi Galatama
12 1994 – 1995 Semi Finalis Ligina (Liga Dunhill I) di Senayan Jakarta
13 1995 – 1996 Sampai Babak ke-2 Ligina II (Liga Dunhill II ) di Bandung
14 1996 – 1997 Papan tengah (peringkat 6) Liga Indonesia
15 1997 – 1998 Ligina dihentikan di tengah jalan
16 1998 – 1999 Sampai babak ke 2 Ligina V (10 besar)
17 1999 - 2000 Runner Up Ligina VI
18 2001 peringkat 5 Wilayah Timur
19 2002 peringkat 6 Grup Timur
20 2003 peringkat 10 Wilayah Timur
21 2004 peringkat 11 Wilayah Timur
22 2005 peringkat 6 Wilayah Timur
23 2006 peringkat 10 Wilayah Timur
24 2007 peringkat 13 Wilayah Timur
25 Copa 2005 Babak 16 besar
26 Copa 2006 Babak 32 besar
27 Copa 2007 Babak 16 besar
28 Liga Indonesia Peringkat 13 Wilayah Timur
Baca selanjutnya >>

PSPS Pekan Baru

PSPS Pekanbaru (Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya) adalah klub sepak bola kebanggaan kota Pekanbaru, Riau. Tim ini sekarang bermain di ISL yang saat ini dikenal dengan LIGA SUPER. Kandang PSPS adalah Stadion Kaharuddin Nasution, atau yang lebih dikenal sebagai Stadion Rumbai, karena letaknya di daerah Rumbai, Pekanbaru. Kursi pelatih PSPS sekarang (musim 2007) dipegang oleh H. Abdurrahman Gurning. Tim ini memiliki julukanAskar Bertuah, sesuai julukan kota Pekanbaru, Kota Bertuah. Para suporter fanatik mereka disebut Asykar Theking.

PSPS memasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun. Tahun 2008 merupakan kali kedua PSPS berkiprah di Divisi Utama setelah sempat terdegradasi. PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara divisi satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon 2-1 di Final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus Jakarta.
Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi, Mourmada Marco, Simon Tin Atangana, Essama Amougu Raymond, Aidil Desfi, Darwin, Dodi Cahyadi, Agus Rianto, Toyo Hariono, dan lainnya.
Setelah masuk ke Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat oleh nama-nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia, seperti Sudirman, Adnan Mahing, Ritham Madubun, Rahmad M. Rivai, (alm) Chairul Minan, Rusdianto, Rino Yuska, Nova Zaenal, Gustavo Hernan Ortiz, I Komang Mariawan, Ebwelle Bertin, Felipe E. Cortez, Joe Nagbe, Moses Nyewan, M. Affan Lubis, Mbeng Jean, Joseph Lewono, Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya.
PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Eko Purjianto, Aples gideon Tecuari, Hendro Kartiko, Sugiyantoro, Edu Juanda, dan Amir yusuf Pohan. Ini berakhir pada musim 2004, saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim. Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit.
Baca selanjutnya >>

PSMS Medan

Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya atau biasa disingkat PSMS Medan adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. PSMS Medan saat ini bermain di Liga Super Indonesia Liga Indonesia.
PSMS Medan dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski demikian sejak tahun 1930 telah berdiri klub Medansche Voetbal Club (MSV) yang diyakini merupakan embrio PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia oleh karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran bahwasannya logo PSMS berupa "daun" dan "bunga tembakau Deli".
PSMS Medan dikenal dengan tipe permainan khas rap-rap yakni sepak bola yang berkarakter keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih menjunjung sportivitas. Inilah yang kerap ditunjukkan oleh tim berjuluk "Ayam Kinantan" ini.
Menjelang digelarnya Liga Super Indonesia pada 12 Juli 2008, tim ini masih dipayungi dengan polemik internal antar pengurus tim dengan pihak pengelola yang mencuatkan pengunduran diri PSMS Medan dari ajang LSI 2008 di mana akhirnya pada tanggal 10 Juli 2008 Badan Liga Indonesia memutuskan untuk tetap mengikutsertakan PSMS Medan mengikuti ajang Liga Super Indonesia meski harus menggunakan Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta pada paruh musim pertama setelah pihak pengelola setuju memberi kompensasi sebesar Rp. 2,5 miliar sebagai dana renovasi infrastruktur Stadion Teladan, Medan.


Prestasi
Perserikatan
  • 1954 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
  • 1957 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
  • 1967 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
  • 1971 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
  • 1975 - Juara bersama, dengan Persija Jakarta
  • 1983 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
  • 1985 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
  • 1992 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang

Liga Indonesia
  • 1994/1995 - Peringkat ke-9 Divisi Utama Wilayah Barat
  • 1995/1996 - Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Barat
  • 1996/1997 - Peringkat ke-10 Divisi Utama Wilayah Tengah
  • 1997/1998 - Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Tengah (Liga dihentikan)
  • 1998/1999 - Semifinalis Divisi Utama ( Juara Grup A, Peringkat ke-2 Grup Q Babak 10 Besar)
  • 1999/2000 - Babak 8 Besar Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat)
  • 2001 - Semifinalis Divisi Utama (Juara Wilayah Barat, Juara Grup Barat Babak 8 Besar)
  • 2002 - Peringkat ke-11 Divisi Utama (Degradasi)
  • 2003 - Divisi Satu, Peringkat ke-2 (Juara Grup A)
  • 2004 - Peringkat ke-7 Divisi Utama
  • 2005 - Peringkat ke-4 Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat, Peringkat ke-2 Grup Timur Babak 8 Besar)
  • 2006 - Peringkat ke-5 Wilayah Satu
  • 2007 - Runner-up
  • 2008 - degardasi ke divisi utama

Gelar lain
  • 2005 - Juara ke-4 Copa Dji Sam Soe
  • 2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos II (14 Februari 2005), di final mengalahkan tim asal Singapura Geylang United FC dengan skor 5-1.
  • 2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos III (17 Desember 2005), di final mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1.
  • 2006 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos IV(16 Desember 2006), di final mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 4-2 (1-1) melalui drama adu pinalti dan PSMS Medan dinobatkan sebagai pemilik abadi Piala Emas Bang Yos.


Baca selanjutnya >>

Sriwijaya FC


Sriwijaya Football Club atau yang lebih populer dengan sebutan Sriwijaya FC, adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan.

Keberhasilan Provinsi Sumatera Selata sebagai Tuan Rumah yang diikuti pula keberhasilan dalam berprestasi diajang Pesta Olahraga Terbesar tingkat Nasional (PON XVI), ternyata telah memberikan inspirasi tersendiri bagi Syarial Oesman Gubernur Sumatera Selatan untuk dapat pula membuktikan bahwa di pentas sepak bola nasional pun Sumatera Selatan dapat menunjukan “Taring Rimau” nya.
Setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya pada tanggal 23 oktober 2004 dicapailah kata sepakat untuk selanjutnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Mo U) antara M. Zein selaku pemilik Persijatim yang di Take Over oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili langsung oleh Syarial Oesman selaku Gubernur Sumatera Selatan, untuk selanjutya Persijatim menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).

Saat ini tim dengan kostum kebanggaan merah kuning bermotif songket merupakan salah satu kontestan Superliga 2009/10, pentas sepakbola paling akbar di tanah air.

Meski terbilang tim anak bawang dari segi usai, namun prestasi yang ditorehkannya cukup luar biasa. Itu setelah tampil sebagai juara Liga dan Copa Indonesia 2007, yang membuat mereka menjadi pusat perhatian publik sepakbola nasional.

Sayang pada musim pertama digulirkannya Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional, Sriwijaya FC gagal mendulang sukses dan hanya mampu finish di urutan kelima klasemen akhir.

Prestasi
  • 2005 Peringkat 12 Wilayah Barat (Pelatih Henk Wulems, Hery kiswanto, Suimin Diharja)
  • 2006 Peringkat 9 Wilayah Barat (Pelatih Suimin Diharja)
  • 2007 Peringkat 1 Wilayah Barat (Pelatih Rahmad Darmawan)
  • 2008 Double Winner pertama dalam sejarah Indonesia
    • 2008 Juara Liga Indonesia XIII (Pelatih Rahmad Darmawan)
    • 2008 Juara Copa Dji Sam Soe Indonesia III (Pelatih Rahmad Darmawan)
  • 2008 Rekor MURI sebagai tim pertama di Indonesia yang mampu meraih Double Winner dalam 1 musim
  • 2008 / 2009 Juara Copa Dji Sam Soe IV (Pelatih Rahmad Darmawan)


Baca selanjutnya >>

Persiba Balik Papan



Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air. Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950. Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004. Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-15 Wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-14 Wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Peringkat ke-6 Grup E Wilayah Timur (Degradasi ke divisi I)
1999/00: Peringkat ke-2 Grup Timur divisi I
2001: Peringkat ke-4 Grup Timur divisi I
2002: Peringkat ke-5 Grup 4 divisi I
2003: Peringkat ke-4 Grup 4 divisi I
2004: Peringkat ke-4 Grup Timur divisi I (Promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2006: Babak Delapan Besar 2007: Peringkat ke-7 Wilayah Timur (Lolos Superliga)

Baca selanjutnya >>

PSIS Semarang

Sejarah team sepakbola kota Semarang telah berlangsung sejak lama ketika kota ini masih berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial. Yang pertama tercatat adalah team sepakbola UNION yang berdiri tanggal 2 Juli 1911. UNION sendiri hanyalah sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon tahun 1917 dari pemerintah kolonial.

Selanjutnya ada pula tim bernama Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH) dengan gedung olahraga di wilayah Seteran. Pada tahun 1926 tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Tercatat klub Hwa Nan ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond. Di kalangan pendukung pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya Tots Ons Doel berganti nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal bakal PSIS Semarang. Pada tahun 1930 team ini berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di lapangan Karimata Timur.

Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, Voetbalbond Indonesia Semarang berganti nama penjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) yang beranggotakan klub sepakbola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS sendiri. Adapun nama klub SSS kemudian berganti menjadi berbahasa Indonesia, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.


Prestasi
1994/1995 : Peringkat 13 Wilayah Timur
1995/1996 : Peringkat 10 Wilayah Timur
1996/1997 : Peringkat 6 Grup Tengah
1998/1999 : Juara Liga Indonesia
1999/2000 : Degradasi ke Divisi satu
2001 : Promosi ke Divisi Utama
2002 : Peringkat 8 Wilayah Timur
2003 : Peringkat 13
2004 : Peringkat 9
2005 : Peringkat 3
2006 : Runner-Up
2007 : Peringkat 10 Wilayah I



Baca selanjutnya >>