Cinta Indonesia

Search Article :

Loading

11 Agu 2011

Green Wolf


Persikab memiliki perkumpulan supporter bernama Lulugu Persikab Green Wolf atau lebih dikenal dengan nama Green Wolf. Green Wolf sendiri terbentuk pada tanggal 09 juli 2004 dengan formasi kepengurusan sebagai berikut: Ketua Umum dipegang oleh Gaos Firdaus M., Sekretaris oleh Aefudin dan Bendahara oleh Dian Sapta N. Dengan segala keterbatasan yang ada, Green Wolf bisa terus eksis dan diakui keberadaanya sebagai supporter tim Persikab.
Baca selanjutnya >>

NJ Mania




NORTH JAK MANIA atau sebutan populernya NJ Mania adalah nama suporter tim yang baru berkiprah di ajang kompetisi Divisi Utama Liga Djarum Indonesia 2006, Persitara Jakarta Utara. Kiprah mereka pun belum terasa gaungnya. Sejak terbentuk Januari lalu, NJ Mania hanya beranggotakan tak kurang dari 2.000 orang.

Seiring dengan prestasi"Laskar Si Pitung"hari demi hari jumlah anggota NJ Mania pun bertambah. Saat ini tercatat 5.000 personel yang siap mendukung Persitara dalam keadaan menang maupun kalah. Mereka pun mengusung slogan untuk menyemangati Persitara"tak sekadar numpang lewat cing.."Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah hingga mendekati angka 10 ribu.

Sebagai pendatang baru di ajang kompetisi divisi utama, NJ Mania tentu tidak ingin dicap sombong, terlebih lagi banyak anggotanya yang telah lama menjadi pendukung setia Persija Jakarta.
Baca selanjutnya >>

Bonek




Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Di persepak bolaan Indonesia, bonek banyak digambarkan sebagai pendukung yang sering membuat kerusuhan, dari mulai tidak membayar tiket kereta api, sampai bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung kesebelasan lawan.
Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989,untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa. Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.
Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.
Baca selanjutnya >>

Brajamusti





Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati'.

Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa.

Maksut dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.
Baca selanjutnya >>

Pusamania




Orang Samarinda semua atau bisa disebut hampir semua tahu apa itu PUSAMANIA, sekumpulan orang yang selalu hadir dimanapun ada pertandingan sepak bola di kota Samarinda , apalagi yang bermain adalah Ps. PUSAM pada periode Tahun 90 an dan Ps. Persisam Putra di era 2000 an ini .

Apa sih PUSAMANIA itu ? bagaimana dia tercipta dan bermetamorfosis dengan zaman hingga menjelma menjadi kekuatan yang benar banar solid dalam membentengi persepak bolaan Samarinda.

Berawal dari mantan pemain nasional Bambang Nurdiansyah yang bergabung dengan Ps. Putra Mahakam ( PUMA ) pada medio tahun 1994 saat Kompetisi masih berlabel Kompetisi KODAK GALATAMA 1994/1995. Bambang sempat terkejut di kota yang relatif kecil pada waktu itu dan jauh dari hangar bingar sepak bola Indonesia ternyata virus sepak bola tumbuh subur di kota Tepian ini. Pada Tahun ini terjadi perubahan elementer pada tubuh managemen Ps.Putra Mahakam , yaitu Ps. Putra mahakam berubah nama menjadi Ps. Putra Samarinda .

Samarinda bukan Surabaya , Makassar atau Medan yang populasi penduduknya memang padat , tapi soal dukungan terhadap team sepak bola di kotanya tidak kalah dengan Kota-kota “Produsen” sepak bola tersebut.

Berawal dari diskusi kecil antara Mas Bambang begitu dia akrab disebut, dengan Suriansyah ( Team Manager Ps.Putra Mahakam ) dan Tommy Ermanto P ST di hotel Mesra Internasional Samarinda . Mas Bambang banyak berbagi pengalaman dengan kami pada malam itu , tentang suka duka sebagai pemain , cacian dan pujian yang sudah pernah diterimanya sebagai Pemain sepak bola , dan tanpa sengaja Dia bercerita tentang kelompok supporter milik Ps, Pelita Jaya, team yang lama dibelannya yaitu THE COMANDOS .

Pada sekitar Tahun 1994 di tanah air ini belum banyak kelompok supporter yang terbentuk , setahu penulis waktu itu yang sudah ada dan beken adalah BONEK Surabaya , tetapi pada waktu itu apakah BONEK sudah berupa organisasi supporter atau baru berupa sebuah PERILAKU yang di Label-kan sebagai merek pada pendukung team PERSEBAYA belum terlihat jelas.
Juga team-team besar lainya pada saat itu seperti Persib Bandung, PSIS Semarang,PSM Ujung Pandang dll sudah memiliki kelompok pendukung yang besar tetapi belum terorganisir seperti sekarang ini .

The Comandos harus diakui saat itu adalah pendobrak lahirnya kelompok supporter yang dikelola secara professional , tapi sayang sekarang ini sudah tak terlihat puing-puing reruntuhan The Comandos ini .

Tak bisa dipungkiri , The Comandos memberi inspirasi pada penulis pada waktu itu , kenapa hal ini tidak bisa dibuat di Samarinda ? . Ide dilemparkan di forum kecil itu oleh penulis , gayung bersambut …… hasilnya ? harus dibentuk kelompok supporter di Samarinda sebagai pendukung dan salah satu tiang penopang Ps. Putra Samarinda . Dan dipakai nama PUSAMANIA, sebagai kepanjangan dari Putra Samarinda Mania

Dan tak kalah penting malam itu juga disepakati dibentuk pula Sekolah Sepak Bola (SSB ) Putra Samarinda , sebagai pilar pembinan pemain muda untuk Ps. Putra Samarinda.
Tahun 1994 adalah era penting bagi pondasi persepak bolaan Samarinda , karena di tahun ini terbentuklah PUSAMANIA dan SSB Putra Samarinda ( PUSAM) dan nama Ps. Putra Mahakam berubah menjadi Ps. Putra Samarinda ( PUSAM ).

Terbentuknya PUSAMANIA dan SSB PUSAM mendapat dukungan penuh dari para petinggi Sepak Bola KalTim , diantaranya H Harbiansyah H (Big Boss Putra Samarinda), (Alm) Lamtana ( SEKUM PENGDA PSSI KALTIM ) , Bp. H A Waris Husain ( Walikota Samarinda waktu itu ).
Bagi mereka berdirinya PUSAMANIA dan SSB PUSAM adalah sesuatu hal yang baru di Samarinda dan diharapkan memberikan terobosan baru bagi peningkatan prestasi persepak bolaan di Samarinda .

Di Stadion segiri tiap sore selalu ramai masyarakat yang menonton team Putra Samarinda ( PUSAM ) latihan , dalam kumpulan itu ada satu komunitas yang paling fanatic dalam mendukung team PUSAM , diantaranya adalah Tommy Ermanto , Gusti Faisal , H Andang, Adi Karya SE , Misnadi alias Budi , H Iskandar , ( Alm) Ramli SH ( Dosen Untag ) , Syaiful Anwar . inilah nama-nama pentolan dari berdirinya PUSAMANIA.



Ide lahirnya PUSAMANIA disampaikan pada masyarakat terutama komunitas fanatic Samarinda dan respon nya sangat luar biasa karena hal inilah yag selama ini mereka tunggu untuk menunjukan jati diri sebagai supporter Samarinda, tanpa di komando lagi semua foot ball lover Samarinda bergabung lebur dalam tubuh PUSAMANIA.

Sebagai organisasi yang baru berdiri perlu seorang pemimpin yang berpengalaman untuk menakhodai Pusamania , Saat itu didaulat Adi Karya SE sebagai ketua dan wakilnya Tomy Ermanto P ST .

Hajat pertama Pusamania adalah saat Tour Ps. PUSAM ke Bontang melawan Ps PKT Bontang pada KODAK GALATAMA 1994/1995 , dan ditunjuk sebagai KORLAP pada even itu adalah H Iskandar dengan kaos dadakan warna putih dan disablon sendiri seadanya karena saat itu Pusamania belum mempunyai warna kebangsaan sama dengan Ps.PUSAM karena saat itu semua Team peserta Kompetisi Liga kaos teamnya diberi oleh sponsor dari PSSI yang terkadang tiap tahunya wrana yang di dapat Ps. PUSAM tidak sama , walaupun saat itu Ps.Pusam dari zaman Ps. Putra Mahakam lebih banyak menggunakan warna Kaos team Kuning kombinasi Merah. Jadi dalam sejarah Ps. Putra Samarinda tidak pernah ada warna kaos team biru merah di team sepak bola Samarinda dari zaman dulu sampai sekarang !

Kenapa Ps. PUSAM dan PUSAMANIA menggunakan warna Orange sebagai warna kebangsaanya ?......
Warna Orange adalah pemberian Allah Swt ………. Kenapa begitu ? karena saat itu tidak ada seorangpun di Samarinda ini yang menentukan warna itu .

Berawal dari Kompetisi Liga Dunhill Th 1995/1996 , seperti biasa kaos diberi oleh pihak sponsor Dunhill , pihak Klub diminta mengirimkan formulir untuk warna kaos team , Ps. PUSAM mengirimkan warna Kuning seperti biasa. Tapi apa yang di dapat ?..... Ternyata warna Orange yang diterima Ps. PUSAM . Jadilah warna Orange sebagai Icon Team PUSAM sampai saat ini dan sudah menjadi legenda kota Samarinda ,bahkan mengalami masa kejayaanya pada era Kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997 dan 1997/1998 dengan pemain kebanggaanya “ Trio Kamerun “ , Roger Milla, Ebwelle Bertin dan Mahouve Marcel .

PUSAMANIA Bagaimana ?... So pasti sama dengan Induknya , pake warna Orange sampai saat ini dan mungkin sampai kiamat .

Ujian pertama bagi Pusamania dialami pada kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997 , saat Terjadi Tragedi Amuk Massa Pusamania pada waktu Ps. PUSAM menjamu Persegres Gresik dengan skor akhir 4-0 untuk PUSAM.

Seluruh vasilitas Kota di sekitar Stadion Segiri hancur total karena amuk massa akibat kesalah pahaman antara supporter dan aparat keamanan .

Segenap pengurus Pusamania sendiri menjadi terhenyak. Ternyata organisasi ini telah menjadi sedemikian besar dan memiliki kekompakan serta kekuatan yang tak terduga , walaupun sayangnya kekuatan ini terlampiaskan untuk hal yang Kontra Produktif . Tak urung Bp. H Lukman Said ( Walikota Samarinda saat itu ) dan segenap jajaran keamanan di Samarinda mengeluarka ultimatum “ Bubarkan Pusamania “. Pusamania merespon, “Bahwa Pusamania dibentuk karena kehendak Allah Swt dan masyarakat bukan dibentuk oleh pejabat untuk suatu kepentingan , maka tidak ada satu orangpun yang berhak membubarkanya siapapun dia dan apapun jabatanya “ !

Akhirnya negosiasi dilakukan antara pihak Muspida Samarinda dan Pusamania guna mencari solusi terbaik agar hal ini tidak terjadi lagi kota tercinta . Pusamania telah membuktikan eksistensinya mampu bangkit dari keadaan sulit dan dari intimidasi dari pihak manapun guna menjaga eksistensi persepak bolaan Samarinda .

Pelajaran pertama yang sangat berharga dan evaluasi besar-besaran dilakukan di tubuh Intern organisasi dan akhirnya disepakati untuk jabatan Ketua Pusamania dari Adi Karya SE diserahkan kepada Tommy Ermanto P ST , disamping pemberdayaan Korwil-Korwil dan Korlapnya.
Noda ini kami anggap sebagai dosa besar Pusamania terhadap kota tercinta Samarinda dan pasti akan kami tebus kesalahan ini .

Berbicara masalah hal buruk tentunya tidak adil tanpa membicarakan jasanya . tanpa bermaksud membanggakan diri , masih eksisnya Persisam Putra saat ini tak bisa dilupakan begitu saja jasa Pusamania.

Selama masih bernama Ps. PUSAM beberapa kali team ini terancam bubar karena masalah dana yang saat itu tak pernah dibantu oleh PEMKOT Samarinda kalaupun ada jumlahnya mungkin jauh dari harapan . Di saat inilah Pusamania berperan dengan melakukan penekanan-penekanan kepada pihak yang berkompeten membantu Ps. PUSAM sehingga team ini masih bisa bertahan .
Dan puncaknya pada Tahun 2003 ketika nasib Ps. PUSAM sudah tidak bisa lagi ditolong dan Big Boss Ps. PUSAM H Harbiansyah H menghibahkan Ps. PUSAM kepada masyarakat Samarinda dalam hal ini untuk di Merger dengan Persisam , dimana penulis sendiri adalah salah satu dari pengurus Persisam dari Pusamania yang turut mengantar proses merger ini bersama pengurus-pegurus lainya sebagai bentuk penyelamatan sepak bola Samarinda .

Terbukti Pusamania telah berhasil membentengi persepak bolaan Samarinda dari jurang kehancuran sehingga masyarakat Samarinda sampai saat ini masih bisa menyaksikan Team Persisam Putra berlaga di Liga Indonesia. Inilah salah satu karya yang bisa dipersembahkan oleh Pusamania bagi masyarakat Samarinda
Baca selanjutnya >>

Singaperbangsa mania





Tidak seperti musim-musim sebelumnya, musim 2009-2010 ini Pelita Jaya memiliki suporter yang lebih antusias dalam mendukung kelangsungan prestasi Pelita jaya. Warga Karawang merasa terhormat karena telah dipercaya oleh salah satu klub sepak bola yang ikut berkompetisi di liga yang paling bergengsi di negeri ini dijadikan home-basenya, sehingga mereka mendukung dengan sepenuh hati untuk kejayaan Pelita Jaya Karawang.
Mereka langsung membentuk julukan untuk para suporter Pelita Jaya Karawang dengan sebutan SINGAPERBANGSA MANIA. Karawang begitu luas, begitu beragam, tetapi begitu mengharapkan sesuatu untuk ikut peran dalam berkompetisi di tingkat nasional salah satunya dengan membentuk wadah komunitas suporter Pelita Jaya Karawang.
Baca selanjutnya >>

Snex Mania




SneX berdiri diawali oleh terbentuknya Komunitas Arus Bawah Suporter Semarang (KABSS), yang saat itu merupakan bagian dari kelompok suporter yang telah ada. Melalui pertemuan KABSS pada tanggal 7 Maret 2005 di Balai Kelurahan Sambirejo, Gayamsari, yang diwarnai penjaringan nama yang ketat, disepakati terbentuknya kelompok supporter baru di kota Semarang, yang diberi nama SneX (Suporter Semarang Extreme). Pada fase berikutnya, pada tanggal 20 Maret 2005 SneX di deklarasikan, yang selanjutnya hari tersebut disepakati sebagai Hari Kelahiran SneX.

Pada masa awal berdirinya SneX, tidak serta merta mencapai kesuksesan. Butuh perjuangan yang extra keras dari para pengurus saat itu, untuk sekedar menjalankan roda organisasi. Berbagai upaya dan terobosan senantiasa dilakukan demi berlangsungnya kehidupan SneX. Berbagai tekanan dari pihak luar juga tidak kalah deras menghujani keseharian para pengurus. Belum lagi jika terhalang oleh biaya, maka Pengurus pun harus memutar otak untuk dapat memenuhinya. Sehingga tidak heran jika terkadang harus ngutang sana sini untuk sekedar bisa memiliki alat musik. Ataupun harus patungan untuk sekedar beli makanan kecil untuk rapat. Akan tetapi semua itu dilakukan dengan penuh semangat dan keikhlasan, demi terbentuknya sebuah organisasi yang cita-citakan bersama.

Dengan berbekal kesederhanaan dan kebersamaan, SneX sedikit demi sedikit mulai dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat ataupun simpatisan yang tidak hanya tertarik dan memiliki merchandise SneX, tetapi juga berkeinginan untuk bergabung dengan SneX sebagai anggota, baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam tahun pertama SneX berdiri dapat terjual sekitar 3.000 merchandise resmi SneX, belum termasuk merchandise yang dijual bebas oleh para pedagang merchandise sepakbola.

Baca selanjutnya >>

Balistik



BALISTIK
Supporter Persiba yang kemudian melebur dalam satu komunitas bernama Balistik (Balikpapan Supporter Fanatik). Mereka inilah suporter fanatik Persiba. Memberi dukungan dan spirit saat Persiba bermain bagus dan menang ataupun ketika lagi sial dan seri atau kalah sekalipun.

Tak ada yang bisa membantah jika mereka suporter kreatif Persiba. Tak heran jika mereka masuk dalam jajaran suporter fanatik di tingkat nasional. Sebut misalnya Aremania di Malang atau The Jak, suporter Persija. "Balistik terbentuk awalnya dari keinginan teman-teman untuk memberikan dukungan ke Persiba. Kita mau memberi spirit, tidak hanya datang duduk dan diam. Kita ingin memperlihatkan wujud dukungan dengan bersorak sorai.

Makanya, Balistik kita dirikan," kata Suwanto yang kali ini terpilih sebagai ketua umumnya menggantikan ketua sebelumnya H. Kamaruddin. Awalnya, jumlah anggota Balistik an hanya sekira 100 orang. Namun melihat cara Balistik memberikan dukungan yang kretatif dan menghibur, satu persatu anak muda pun bergabung. Akhirnya saat ini, anggota tetap Balistik sudah lebih banyak lagi.

Bahkan jika dihitung dengan yang tidak terdaftar atau simpatisan,jumlahnya cukup banyak. "Alhamdulillah animo bergabung Balistik besar. Kita dari berbagai macam profesi yang mempunya keinginan sama mensupport Persiba. Mau pelajar hingga yang sudah kerja. Dia miskin atau pun kaya semua ada di Balistik," kata Arie anggotan Balistik dari elemen Balikpapaners. Kehadiran Balistik juga mengusung obsesi mulia.

Mereka tidak sepakat dengan aksi kekerasan di stadion bahkan di sejumlah wilayah di Balikpapan. Tak heran jika tujuan awal hadirnya Balistik juga lantaran adanya keinginan meredam perang kelompok di kota ini. "Kita tidak sepakat lagi dengan tawuran suporter. Awalnya juga untuk meredam keributan kelompok. Kita prihatin dengan perang kelompok suporter. Syukur setelah sebagian dari anak muda bergabung, perang kelompok pun hilang," timpal Wanto.

Tambah Spirit dan Mandiri

Disebut sebagai suporter fanatik lantaran mereka mampu memberikan spirit ke pemain Persiba dengan cara berbeda. Sorak-sorai mereka dibarengi gerakan badan, khususnya tangan membuat mereka tampil beda di stadion. Belum lagi puluhan lagu mereka nyanyikan di stadion membuat suasan menjadi lebih semarak. Untuk lagu, menurut Wanto, sudah tak terhitung jumlahnya yang mereka buat untuk membangkitkan spirit Beruang Madu.

Mereka memang suporter kreatif dan fanatik. Bahkan, mereka tidak rela membiarkan anak-anak Persiba bertarung sendiri. Mereka selalu ingin hadir ke stadion, meski jumlahnya dihitung jari hanya untuk memperlihatkan bahwa Persiba main dengan dukungan suporter. "Kita keliling Indonesia memberikan dukungan. Bahkan Kita sempat keluar daerah untuk mendukung Persiba," katanya.

Balistik yang juga aktif melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, bazaar, ataupun bagi tazil di bulan Ramadhan . Khususnya dalam hal totalitas dukungan terhadap Persiba . Kebiasaan lama, di mana suporter masuk dengan gratis ke stadion menurut Wanto harus dihilangkan. "Kita mau tidak pilih kasih suporter. Tidak boleh ada kelompok suporter yang termarjinalkan. Balistik, biar ditawari berapa kita akan tidak akan masuk gratis.

Sementara ada kelompok suuporter yang difasilitasi alat dan gratis masuk. “Kami selalu menanamkan bahwa Balistik adalah suporter yang mandiri, kami ingin berusaha bagaimana Persiba maju dengan dukungan murni kami. smeoga Persiba mampu berprestasi baik kedepannya itu harapan kami,” tegasnya. Di mana kecintaan mereka. Biarpun berkembang, tapi mereka tidak didasari semangat dan kepedulian.

Kita sendiri selalu ada dan eksis karena kita punya semangat dan kemauan menyumbang. Kita ingin membantu Persiba. Makanya, kapan ada yang manjat dipecat. " katanya mencoba meyakinkan. Komitmen memberikan dukungan secara total ke Persiba itulah yang membuat orang tertarik bergabung.

Arie yang bergabung di awal terbentuknya komunitas ini mengatakan, awalnya, ia sama sekali tidak suka suporter. "Kenapa mereka ribut, dan membuat orang tidak konsentrasi menonton. Itu yang membuat saya tidak suka."
Baca selanjutnya >>

SMS (Sriwijaya Mania Sumsel)




Pada tahun 2004 pemprov Sumatera selatan melakukan take over pembelian Klub sepak bola jawa timur Persijataim Solo yang saat ini berubah nama menjadi Sriwijaya fc. Untuk mendukung tim kebanggan kota Palembang sriwijaya fc yang berlaga didivisi utama, maka dibentuklah suatu komunitas pencinta sepak bola Palembang yang bernama fans sriwijaya mania yang didirikan oleh beberapa orang saja. Setelah musim kompetisi liga Indonesia tahun 2004 berakhir, kelompok suporter sriwijaya fc yang dulu nya bernama fans sriwijaya berubah nama menjadi sriwijaya mania yang dipimpim oleh saudara Masyahiril S.pd. Setelah menjabat sebagai ketua umum sriwijaya mania yang pertama priode 2005/ 2006 banyak masyarakat yang bergabung menjadi kelompok suporter sriwijaya mania. Pada tahun 2005 jumlah anggota sriwijaya mania semakin bertambah banyak hinga ke daerah-daerah yang berada di Sumatera Selatan. Pada tahun 2005 kompetisi baru berjalan setengah kompetisi, kelompok suporter sriwijaya fc , sriwijaya mania yang dipimpim Masyahiril terpecah menjadi dua, dan memisahkan diri dari sriwijaya mania dan muncul lah kelompok suporter baru di Palembang yang di dirikan oleh 8 orang yang menamakan kelompok suporter mereka singa mania. Perpecahan yang terjadi ditubuh sriwijaya mania ini disebabkan oleh kurang nya tranparansi sistem kemajemenan yang dipimping oleh masyahiril. Beberapa anggota lama sriwijaya mania yang merasa kurang puas atas kinerja masyahiril selama ini melakukan pemberontak dan membuat kelompok suporter baru yang mereka namai singa mania yang di perkasai oleh 8 orang.

Setelah masa kerja ketua umum sriwijaya mania masyahiril usai diadakanlah pemilihan ketua umum baru sriwijaya mania untuk priode 2006/2007, dalam rapat pemilihan ketua umum yang di selengarakan dan di hadiri oleh perwakilan masing-masing korwil terpilihlah Marthin Avetama S.E. A.K sebagai ketua umum sriwijaya mania priode 2006/2007. Selama kepemimpinan Marthin Avetama kelompok suporter ini menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan banyak pencinta bola yang bergabung menjadi anggota sriwijaya mania. Tidak lama masa kepemimpinan ketum sriwijaya mania Marthin Avetama, ada berberapa orang anggota sriwjaya mania yang membelot dan tidak setuju atas kinerja Mathin Avetama selama ini. Pada tahun 2006 diadakan lah rapat mendesak yang menuntuk diadakan nya pergantian ketua baru. Dalam rapat yang diadakan terjadi perpecahan suara antara kedua belah pihak, ada beberapa korwil yang tidak setuju atas kinerja ketua lama selama ini menuntut ada nya pemilihan ketua baru dan ada pula yang menentang atas tindakan sepihak atas pemilihan ini. Dalam Rapat ini terpilihlah keputusan sepihak yang terpilihnya ketua umum baru Sriwijaya Mania. Pada saat terjadi rapat pemilihan ketua yang baru ketua umum sriwijaya mania sedang berada di jakarta. Korwil-korwil yang merasa tidak setuju atas terpilihnya ketua baru yang bernama Rendra ini, memutuskan untuk terus mendukung Marthin Avetama dan membentuk suporter sendiri yang lebih independent dan mandiri. pada tahun 2007 setelah pemisahan diri Marthin Avetama dan para pendukung nya membentuk kelompok suporter baru yang bernama SRIWJAYA MANIA SUMSEL. Saat ini sriwjaya mania sumsel telah memiliki ribuan masa suporter yang ter organisir oleh beberapa korwil yang berada di kota palembang. Tecatat ada 18 korwil yang tergabung dalam wadah pencinta bola sumatera sumsel. (yanto)




Baca selanjutnya >>

SMeCKMania


PSMS Medan mempunyai 1 kelompok pendukung yang menamakan dirinya SMeCKMania (Supporter Medan Cinta Kinantan Mania)yang terbentuk pada 30 september 2003 dan di ketuai oleh Tondi Syahputra Lubis pada awal berdiri.
Pendiri SMeCKMania terdiri dari Tondi Syahputra Lubis , Husni Muttaqin Hasibuan , Agam Herawan , Didi Surya Bakti , Lauren Christhoper Simorangkir , Maharuddin Simbolon dan Wak laboe
Suporter SMECKMania merupakan wadah suporter PSMS MEDAN yang slalu mendukung PSMS dengan sportif & atraktif yang terus tanpa lelah memberikan suport kepada pemain yang sedang bertanding.
Dibawah komando wak laboe yang selalu berdiri dipagar pembatas para SMeCKMAnia terus bernyanyi dan beratraksi dan ini menjadi hiburan tersendiri buat para penonton yang ada ditribun tertutup.


Baca selanjutnya >>

ASYKAR THEKING


ASYKAR THEKING dideklarasikan pada tanggal 21 Desember tahun 2002, yang dilatarbelakangi oleh keikutsertaan PSPS Pekanbaru pada LIGA INDONESIA. Sebelum ASYKAR THEKING dideklarasikan sebagai Supporter PSPS Pekanbaru, telah dulu hadir dalam pertandingan kandang PSPS Pekanbaru bahkan tidak jarang memberikan dukungan ketika pertandingan tandang. Melihat keadaan ini akhirnya beberapa kelompok ini sepakat berdiri dalam satu wadah guna memberikan dukungan total kepada ASYKAR BERTUAH yang mana kemudian diberi nama ASYKAR THEKING. Penggabungan dua kata ini merupakan mufakat bersama, ASYKAR berarti pasukan, sedangkan THEKING diambil dari kata TEKING yang berarti Ngotot ataupun dalam pergaulan sehari hari kalimat “THEKING“ merupakan sebutan kepada orang yang tidak mau kalah, namun agar istilah THEKING mempunyai makna yang luas, maka kata TEKING ditulis THEKING namun tetap dalam ucapan TEKING.
Semenjak berkiprah pada LIGA INDONESIA VIII 2002, ASYKAR THEKING telah membuktikan diri sebagai Supporter yang benar-benar memberikan dukungan kepada PSPS Pekanbaru. ASYKAR THEKING merupakan ujung tombak yang mengakomodir pendukung PSPS Pekanbaru. Dan dalam beberapa kesempatan ASYKAR THEKING sering mengadakan pertemuan dengan management dan pemain PSPS Pekanbaru guna memacu dan memotivasi prestasi PSPS Pekanbaru itu sendiri. Dan juga ASYKAR THEKING tidak henti-hentinya mensosialisasikan keberadaan PSPS Pekanbaru ini ke berbagai pelosok Pekanbaru bahkan sampai seluruh Provinsi Riau dan juga berusaha mensosialisasikan ke berbagai kalangan.


Tradisi Sepak Bola yang belum mengakar di Kota Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau pada umumnya membuat sosialisasi ASYKAR THEKING ini banyak mengalami kesulitan. Banyak tanggapan yang tidak seharusnya dilontarkan kepada pencinta PSPS Pekanbaru ini yang notabene merupakan pendukung setia kesebelasan PSPS Pekanbaru kebanggaan Kota Bertuah. Namun berkat kerja keras ASYKAR THEKING dan pendukung beberapa pihak yang se-ide dan se-pemikiran, ASYKAR THEKING sekarang tumbuh menjadi sebuah kelompok Supporter yang sudah dikenal di Indonesia. Memang tujuan dari berdirinya ASYKAR THEKING selain memberikan dukungan kepada PSPS Pekanbaru adalah menjalin persahabatan dengan Supporter lain dan juga menjaga agar pertandingan PSPS Pekanbaru berlangsung dalam keadaan kondusif.

Harus diakui semenjak kelahiran ASYKAR THEKING pertandingan kandang PSPS Pekanbaru berlangsung tertib dan aman, karena ASYKAR THEKING memberikan contoh kepada penonton lain dalam memberikan dukungan yang Sportif kepada PSPS Pekanbaru. Sebelum kehadiran ASYKAR THEKING sering terjadi perpecahan dukungan antara penonton didalam stadion, hal ini mungkin terjadi karena penduduk Pekanbaru yang heterogen (terdiri dari banyak suku daerah) dengan latar belakang budaya yang berbeda namun hal ini dapat berubah drastis dengan kehadiran ASYKAR THEKING. Dan sampai saat sekarang ini dapat dipastikan seluruh penonton pertandingan kandang PSPS Pekanbaru, sekarang satu suara memberikan dukungan untuk ASYKAR BERTUAH.


Baca selanjutnya >>

Bontang Mania



Kelompok pendukung fanatik klub ini memiliki julukan sebagai Mandau Mania dan dianggap sebagai kelompok pendukung Bontang PKT yang terbesar. Beberapa kelompok suporter lain yang memiliki anggota yang cukup banyak adalah Sintuk Mania, The Valcon, dan Bontang Suporter Damai (atau bisa disingkat BSD).
Namun sejak 25 Februari 2008, terbentuklah sebuah organisasi suporter Bontang PKT yang baru, bernama Bontang Mania setelah melalui rangkaian rapat dan debat pendapat sejak akhir Januari 2008 lalu. Wadah ini adalah leburan tiga elemen suporter Bontang PKT terdahulu, yakni The Valcon, Sintuk Mania, dan BSD.
Mantan ketua The Valcon, Nurkhalid, terpilih sebagai ketua umum. Sementara dedengkot Sintuk Mania, Hamsani alias Ancha dipercaya menjabat ketua harian. Dalam menjalankan tugasnya, keduanya dibantu tiga koordinator wilayah yakni Tomi (Utara), Ahmad Nurkholiq (Barat), dan Mustamin (Selatan).
Tentu saja, ini dukungan signifikan dari kelompok suporter untuk mendukung target pengurus mengembalikan kejayaan PKT di kancah persepak bolaan nasional pada Kompetisi Divisi Utama 2008 mendatang.
Sejatinya Bontangmania bukan hanya leburan tiga elemen fans tadi. Pasalnya, beberapa kelompok suporter baru juga memastikan diri bergabung. Di antaranya dari Kampung Baru, Lembah, Berbas Pantai, Porto, Tipalayo, Sidrap, Loktuan, Guntung, Kanaan, Telihan, Terminal Bontang, JPP, dan Regomasi.
Dan sejak awal April 2008 mereka telah meluncurkan website resmi mereka di http://bontangmania.com/, diharapkan situs tersebut mampu sebagai wadah komunitas suporter PS Bontang PKT yang selalu memberi dukungan, saran dan kritikan membangun demi kemajuan PS Bontang PKT.


Baca selanjutnya >>

The Macz Man



Jangan pernah ragukan kesetiaan The Macz Man. Setiap kali PSM Makassar bertarung, di situ pula The Macz Man hadir. Loyalitas dan totalias komunitas suporter ini pada tim kesayangan mereka memang tak perlu lagi diragukan. Bukan hanya pada laga kandang, tapi setiap kali PSM Makassar melangkahkan kaki ke luar kandang, The Macz Man berusaha tetap mendampingi.
Saat ini, The Macz Man memiliki sekitar 7000 anggota. Suporter sehidup sematinya PSM Makassar ini dipimpin oleh Ocha Alim. “The Macz Man ingin menghapus citra negatif yang selama ini melekat erat dengan suporter sepakbola. Kami memberikan dukungan pada PSM dengan cara-cara damai,” kata Ocha.
Sebagai kelompok suporter yang kreatif, The Macz Man tentu tak hanya berdiam diri saat tim kesayangan mereka berjuang di lapangan. Nyanyian, yel-yel pembangkit semangat, dan teriakan-teriakan selalu keluar dari mulut anggota The Macz Man. Semua demi memompa semangat pemain PSM Makassar.
Usia The Macz Man masih tergolong muda, yakni 4 tahun. Meski belia, tapi andil The Macz Man cukup besar bagi dunia suporter di Sulawesi Selatan. The Macz Man acap dimintai tolong oleh kelompok suporter lain dalam hal pembelajaran kreatifitas. Kelompok suporter yang kerap meminta saran pada The Macz Man adalah pendukung tim-tim yang baru muncul ke Divisi I, semisal Persigo Gorontalo, Persipare Parepare, Gaspa Palopo, dan Persim Maros.
Kelompok-kelompok suporter itu meminta The Macz Man untuk datang ke markas mereka dan memberi contoh soal kreatifitas. “Kami memberi contoh dan mengarahkan mereka agar memiliki gerakan dan bentuk-bentuk dukungan yang bercirikan daerah mereka masing-masing,” lanjut Ocha.
Aktifitas The Macz Man tak melulu di dunia sepakbola. Kelompok suporter yang identik dengan warna merah ini juga kerap terlibat dengan aktivitas sosial lainnya, seperti donor darah. The Macz Man juga terlibat dalam beberapa festival musik di Makassar dan Sulawesi Selatan.



Baca selanjutnya >>

Ngalamania



Sebelum lahir ngalamania, mereka hanya disebut suporter Persema malang. Hampir seluruh warga Malang mendukung kesebelasan ini. Tetapi hadirnya Arema FC yang merupakan kesebelasan baru, semakin hari para suporternya memudan dan cenderung mendukung kesebelasan Arema FC.
Ngalamania lahir untuk menunjukan jati diri kepada persema kalau di Malang tidak hanya Arema FC yang di dukung, tetapi Persema Malang pun memiliki suporter sejati.
Memang, dibandingkan Aremania, jumlah Ngalamania tidak lebih dari 5 persennya.
"Memang Suporter Persema masih kecil, padahal kami sudah berusaha selama 7 tahun terakhir menggalang koordinasi, tapi itulah realita. Kebesaran Arema (Arek Malang) sudah mengakar di masyarakat Malang, bahkan jauh dari sebelum Arema Indonesia lahir," kata salah satu Ngalamania, Morhes.

Menurutnya, meski selama 7 tahun secara intens membangun Ngalamania, Persema belum mampu membuat hati masyarakat Malang mempercayainya. "Mungkin tahun ini adalah tahun kebangkitan suporter Persema sebab dibarengi prestasi yang baik dari Persema. Jujur selama ini memang secara prestasi Persema juga kalah dengan Arema FC," jelas Morhes tanpa malu.


Baca selanjutnya >>

AREMANIA



Aremania adalah sebutan untuk komunitas pendukung (suporter) klub sepak bola Arema Malang. Aremania tidak termasuk dalam struktur organisasi PS Arema Malang melainkan berdiri sendiri sebagai organisasi independen pendukung Arema. Oleh karena itu Aremania selalu mandiri dalam segala urusan dan pembiayaannya.
Sebelumnya pendukung Arema pernah berada dalam "masa kelam" di mana setiap kesebelasannya bertemu dengan tim lain hampir dipastikan akan terjadi kerusuhan. Pernah terjadi setiap kendaraan yang berplat nomor "L" (dari Kota Surabaya) pasti dirusak. Sampai saat ini, apabila Persebaya bertanding ke Malang, mereka tidak pernah mengirim suporternya, begitu pula jika Arema bertandang ke Surabaya. Setelah timbul kesadaran untuk menunjukkan bahwa mendukung kesebelasan kesayangnnya tak harus dengan pandangan sempit (chauvinisme lokal), Aremania mulai berbenah diri dan mulai merubah imejnya, tidak hanya damai, sportif, loyal, tapi juga atraktif.
Aremania termasuk suporter paling loyal di Indonesia. Di setiap pertandingan, entah di Malang maupun di luar kota Malang, Aremania selalu mendukung tim kesayangannya. Mereka tidak pernah peduli timnya menang atau kalah, yang penting mereka mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang sportif, atraktif dan simpatik.
Penghargaan yang pernah diraih oleh Aremania antara lain adalah The Best Suporter pada Ligina VI tahun 2000 Oleh Ketum Agum Gumelar. dan The Best Suporter pada Copa Indonesia II tahun 2006.




Baca selanjutnya >>

Persipura mania




Suporter sebuah klub sepak bola di Indonesia pada dasarnya sama, yaitu sama-sama karena kedaerahan. Persipura mania julukan untuk suporter Persipura merupakan suporter yang paling fanatik, salah satu alasannya adalah ingin membuktikan diri bahwa di tanah timur Indonesia memang perlu diperhitungkan dalam hal berprestasi terutama tingkat nasional.sedikit berbeda dengan suporter klub bola lainnya, persipura dikenal tidak banyak berulah, tetapi jika ada kerusuhan yang melibatkan persipura mania akan menimbulkan korban bahkan korban jiwa seperti bentrokan antara persipura mania dengan suporter persija Jakmania di jakarta yang mengakibatkan beberapa orang tewas.
Jumlah suporter persipura mania tersebar diseluruh indonesia, karena kebanyakan mereka adalah orang2 yang sedang study atau bekerja di luar pulau papua tersebut. Kesetiaan persipura mania mendukung persipura dimanapun persipura mania berada sangat tinggi, ini semacam pembuktian diri untuk mendukung daerahnya agar bisa mengharumkan nama Papua di negeri ini.
Baca selanjutnya >>

LA Mania






LA-Mania meraih penghargaan sebagai Suporter paling Fair Play di Liga Super Indonesia musim 2008-2009, khabar menggembirakan ini disampaikan langsung Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono.
LA Mania terpilih karena tak pernah menerima sanksi selama kompetisi LSI berputar. Selain itu, tak pernah terjadi bentrokan antara LA Mania dengan suporter lain yang datang ke Lamongan karena memang LA-Mania sangat Cinta Damai.
Rencananya Piagam tersebut akan diserahkan saat penyerahan Piala Copa Indonesia di Palembang nanti. Mudah-mudahan LA-Mania bisa kesana,
Sebenarnya piagam itu akan diserahkan di Papua, bersamaan penyerahan piala LSI kepada sang juara Liga Super Indonesia musim 2008-2009, Persipura Jayapura. Namun karena letaknya sangat jauh, membuat LA-Mania batal kesana.
Dari 18 kelompok suporter pendukung tim-tim LSI, semuanya pernah mendapat sanksi dari BLI atau terjadi bentrokan antar suporter. Hanya LA-Mania yang tidak pernah mendapat hal tersebut. berdasarkan penilaian BLI, LA Mania selama kompetisi ISL tidak pernah mendapart sanksi maupun terjadi bentrokan antar suporter. Bahkan, saat suporter tim lain datang ke Lamongan juga tidak terjadi benturan malah terjadi koordinasi yang bagus. Atas dasar penilaian itu sehingga LA Mania dipilih sebagai suporter paling fair play.


Baca selanjutnya >>